Minggu, 09 November 2014

MAKALAH

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMATIKA
PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA BWAS


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-W8NL7s5MgXvzO2xis4m7JuY9YotpUr6LaX_cLIZS4t1LO5t6ipc0nXxEorOJliQep8NcXd7N2UcaP_cn1K_PbuTWyyFxbs4iW7X1XXp4E4RFEH4nMvhZ-eE05mNHbcFANN47bsKH5ct/s1600/Logo+Undip.jpg


Disusun Oleh :
1.Anyndika Manullang                     (21070110120001)
2. Safira Khanza                               (21070114130081)
3. M. Taufik Aditya                          (21070114130095)
4. Imam Indra P.                               (21070114140097)       
             
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Implementasi Algoritma dalam Pemrograman”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pendahuluan praktikum teknologi informatika tahun 2014.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, khususnya dari kakak asisten laboratorium DSS ( Decision Support System) sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini dan mampu menyusun makalah yang lebih lagi di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang berjudul “ Implementasi Algoritma dalam Pemrograman” bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca.


Semarang, 9 November 2014


    
Kelompok 41









KATA PENGANTAR ..................................................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................4
1 Latar Belakang ...........................................................................................................4
2 Rumusan Masalah ......................................................................................................5
3 Tujuan  ........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
1.Kesimpulan .................................................................................................................9
2.Saran ...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...............................10












BAB I
PENDAHULUAN
Industri kemasan karton (IKK) adalah salah satu industri pendukung bagi berbagai jenis produk manufaktur termasuk produk-produk agroindustri dan pangan. Kemudian dalam melakukan pengiriman barang industri tersebut, perusahaan harus mampu menentukan konfigurasi jalur distribusi dengan tepat supaya pengiriman menjadi lebih cepat dan tidak memakan biaya yang banyak. Namun, dalam menentukan jalur yang paling tepat dalam pendistribusian barang industri tersebut tidaklah mudah. Dari kasus ini didapatkan sebuah sumber masalah tentang bagaimana mencari waktu yang singkat dan efisien, yaitu dengan mencari rute yang paling pendek. Penjadwalan pengiriman barang yang telah diatur sedimikian rupa juga menjadi faktor utama. Bayangkan saja apabila barang tidak sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, tentu saja akan ditimbulkan kerugian yang pastinya tidak diinginkan oleh perusahaan.

A.    LATAR BELAKANG
Pendistribusian kini menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan manufaktur suatu produk. Dimulai dari kegiatan produksi barang industri, kemudian berlanjut menuju kegiatan dimana barang barang tersebut harus disebarluaskan ke beberapa tempat yang dibutuhkan, atau yang biasa kita sebut dengan distribusi, dan terakhir penghabisan nilai barang itu sendiri oleh konsumen yang biasa kita sebut dengan konsumsi. Karena dirasa sangat penting, kegiatan distribusi ini pun tidak dapat disepelekan dan harus dilakukan dengan serius. Waktu menjadi faktor utama dalam kegiatan ini. Yang dimaksud waktu disini adalah waktu mulai dari barang mulai didistribusikan sampai barang tersebut sampai pada tempat dimana mereka harus ditempatkan. Disini kita akan membahas dan mempelajari bagaimana seharusnya waktu yang ada bisa menjadi efisien dan tepat. Nah, waktu yang singkat itu biasanya jugaa dipengaruhi dari panjag pendeknya jalur yang ditempuh. Semakin pendek jalur yang ditempuh, maka akan semakin singkat waktu yang didapatkan.
B.     RUMUSAN MASALAH
·         Apa yang dimaksud dengan algoritma genetika?
·         Bagaimana implementasi algoritma genetika terhadap optimasi rute terpendek pendistribusian?
·         Apa yang dimaksud dengan algoritma bwas?
·         Bagaimana implementasi algoritma bwas pada aplikasi system informasi transportasi?
·         Apa pengaruh transportasi dalam kegiatan pendistribusian?

C.    TUJUAN MAKALAH
·         Mengetahui definisi algoritma genetika
·         Mengetahui implementasi algoritma genetika terhadap rute terpendek pendisribusian
·         Mengetahui definisi dan implementasi algoritma bwas
·         Untuk mengetahui pengaruh transportasi dalam kegiatan pendistribusian



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Algoritma Genetika
Algoritma genetika adalah teknik pencarian di dalam ilmu komputer untuk mendapatkan penyelesaian perkiraan untuk optimisasi dan masalah pencarian. Algoritma genetik adalah kelas khusus dari algoritma evolusioner dengan menggunakan teknik yang terinspirasi oleh biologi evolusioner seperti warisan, mutasi, seleksi alam dan rekombinasi (atau crossover).
B.     Implementasi Algoritma Genetika terhadap Rute Terpendek Pendistribusian
Dalam menggunakan system ini, jika kita telah memasukkan data maka system akan otomatis mencarikan rute terpendek yang akan ditempuh saat proses pendistribusian yaitu dengan menggunakan Algoritma Genetika. 
Langkah-langkah dalam melakukan system ini yaitu
·         diawali dengan memasukkan data ( missal: a,b,c, dst),
·         lalu simpan data yang telah diinput
·         system akan mencari rute terpendek saat proses pendistribusian
·         kemudian akan muncul data pelanggan, data wilayah data barang yang tersedia
·         dan yang terakhir akan muncul rute yang terpendek.
Misal terdapat 10 kota yang akan dilalui dengan kota yang pertama dituju kota A, lalu kota B, dst. Maka akan ada 10 kota yang menjadi gen dalam kromosom yaitu kota-kotaselain kota asal.

C.    Definisi dari Algoritma Bwas
Model algoritma Best-Worst Ant System (BWAS) yaitu model yang telah dikembangkan dari model-model Ant Colony Optimization yang lalu.  Dalam  Best-Worst  Ant  System  (BWAS) tahap-tahap pelaksanaannya sama seperti  dalam  Ant  System hanya saja terdapat modifikasi yaitu penggabungan tiga algoritma Ant Colony System (ACS), Max-Min Ant System (MMAS), dan
Populatdzion Based Incremental Learning (PBIL).

D.    Implementasi Algoritma BWAS terhadap Sistem Informasi Transportasi
Dalam pengimplementasiannya BWAS ada beberapa langkah yaitu:
·                     Langkah 1 : Inisialisasi harga parameter algoritma 
Algoritma  BWAS memiliki parameter yang harus ditentukan  nilainya dulu.  Nilai-nilai parameter diambil yang paling optimal,dimana peneliti menggunakan acuan yang ada di tinjauan pustaka.
·                     Langkah 2 : Penentuan titik pertama 
Destinasi kendaraan selalu bermula dari titik (0,0).
·                    Langkah 3 : Penyusunan rute kunjungan tiap semut ke tiap titik
Untuk memilih titik selanjutnya dilakukan  aturan  transisi,  yaitu melakukan  perhitungan temporary  (i,j) sesuai dengan  persamaan dan  nilai  probabilitas.
·                    Langkah 4 :Pembaharuan feromon lokal   
Pembaharuan  feromon  lokal berlaku ke semua jalur.  Perhitungan  feromon  lokal dilakukan saat seorang salesman berpinda dari titik ke titik yang lain.
·                    Langkah 5 : Membagi Solusi Sesuai Constraint
Setelah  melaksanakan  aturan  transisi  dan menghitung  feromone  local,  maka langkah berikutnya ialah membagi solusi sesuai dengan batasan (constraint) yang telah ditentukan yaitu  kapasitas kendaraan.  Apabila  prosentase  jumlah  jalur  baru  lebih  dari  specific presentase, maka lanjutkan ke langkah 6, jika tidak kembali ke langkah1.
·                    Langkah 6 : Pembaharuan Feromon Global
Untuk  aturan  pembaharuan  feromon  global,  hanya  ruas-ruas  yang  ada didalam  rute terbaik yang diijinkan untuk meningkatkan jumlah feromon.
·                    Langkah 7 : Mutasi Nilai Feromon.
Langkah terakhir BWAS ialah mutasi nilai feromon yang bertujuan meningkatkan kemungkinan  terjadinya  eksplorasi. Mutasi  ini  bisa  mengurangi  atau  meningkatkan  nilai  feromon.

E.  Pengaruh Transportasi terhadap Pendistribusian
Pada saat ini, transportasi merupakan salah satu faktor penting yang ada saat proses pendistribusian berlangsung. Dengan adanya tramsportasi bisa memudahkan kita saat akan mendistribusikan produk. Namun ada kendala yang mungkin terjadi yaitu seperti melewati rute yang terlalu jauh. Tapi dengan adanya algoritma genetika dan algoritma BWAS bisa memudahkan kita mencari rute terpendek untuk dilewati.


















BAB III
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
Jadi algoritma genetika merupakan teknik pencari rute terpendek dengan menerapkan biologi evolusioner, sehingga kita bias mendistribusikan secara optimal dan waktu yang digunakan lebih efisien.
Sedangkan algoritma BWAS ketika akan menentukan titik atau rute selanjutnya melakukan perhitungan yang sesuai dengan persamaan dan nilai probabilitas.
Melalui algoritma genetika dan BWAS kita mampu mengoptimalkan proses distribusi pada suatu perusahaan atau industry.
B.       SARAN
Menurut kami, dengan adanya algoritma genetika dan algoritma BWAS mampu memudahkan kita dalam mencari rute terpendek sehimgga bisa meminimalkan waktu yang ada dan proses distribusi bisa lebih optimal.








DAFTAR PUSTAKA
Fachrurrazi, Sayyed, S.Si, M.Kom “Penerapan Algoritma Genetika dalam Optimasi Pendistribusian Pupuk di PT Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara”.

Arvianto, Ary, dkk. 2014. “Implementasi Algoritma BWAS pada Aplikasi Siatem Informasi Transportasi untuk Perencanaan Distribusi yang Optimal”.

Azmi, Nora, dkk. “Penjadwalan Pesanan Menggunakan Algoritma Genetika untuk Tipe Produksi Hybrid and Flexible Flowshop pada Industri Kemasan Karton”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar